Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI Lampung) menjadi bagian penting dari Ummatic Festival 3.0 di Malaysia. Mereka tidak hanya berpartisipasi sebagai peserta aktif, tetapi juga menjadi pembicara dalam Workshop Kepemimpinan di Kalangan Mahasiswa, mewakili beberapa perguruan tinggi Indonesia. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut memiliki kontribusi yang signifikan dalam acara tersebut, menyoroti komitmen mereka terhadap pengembangan diri dan peran mereka dalam mewujudkan tujuan akademik dan sosial.

Pendiri STEBI Lampung, Prof. Dr. Tulus Suryanto, menjadi Keynote Speaker dalam Ummatic Festival 3.0 di Malaysia. Dalam pidatonya, beliau membahas pentingnya kepemimpinan yang beretika, memberikan wawasan baru tentang bagaimana kepemimpinan yang berkualitas dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat dan dunia. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa prodi tersebut tidak hanya memiliki peran aktif dalam acara, tetapi juga didukung oleh dosen yang memberikan kontribusi penting dalam acara tersebut.

Mahasiswa STEBI Lampung, termasuk dari Program Studi Ekonomi Syariah, terlibat dalam berbagai kegiatan Ummatic Festival 3.0 di Malaysia. Mereka terlibat dalam kelompok-kelompok seperti Islamic Tourism, Volunteerism, dan Culture. Dalam kelompok Islamic Tourism, mereka mempelajari dan mengeksplorasi destinasi Islamic Tourism di berbagai negara, sementara dalam Volunteerism, mereka memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat setempat dengan memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa prodi tersebut tidak hanya aktif dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pelayanan masyarakat.

Tiga mahasiswi dari Program Studi Ekonomi Syariah, Agrayi Afifa Putri, Nadia Oktaviani, dan Ajeng Dwi Rahayu, menjadi perwakilan Indonesia dalam Ummatic Festival 3.0 di Malaysia. Mereka menampilkan Tari Bedana khas Lampung di hadapan tokoh penting dari Malaysia, termasuk Sultan Perak dan Perdana Menteri. Penampilan mereka disambut dengan antusias oleh penonton, menunjukkan bahwa mereka berhasil mengangkat budaya Lampung secara internasional.